LATAR BELAKANG LAHIRNYA TO CIUNG

Palopo, Sulawesi Selatan, Indonesia
UKPM TO CIUNG berdiri pada tanggal 13 Oktober 2010 yang merupakan rangkaian dari kegiatan "Pelatihan Jurnalistik dan Menggagas Pers Kampus Universitas Andi Djemma Kota Palopo" dari tanggal 10-13 Oktober. Salah satu hasil dari pelatihan ini, adalah disepakatinya nama media TO Ciung beserta susunan pengurus redaksinya. Kemudian dibentuknya Unit Kegaiatn Pers Mahasiswa (UKPM) TO CIUNG Universitas Andi Djemma beserta pengurusnya. Sekretariatnya di Kampus Universitas Andi Djemma KOTA PALOPO Jl.Sultan Hasanuddin No.13-15 Email: ukpmtociung@gmail.com

Sabtu, 23 Oktober 2010

UKPM TO CIUNG UNANDA: Universitas Andi Djemma Menuju PTN

UKPM TO CIUNG UNANDA: Universitas Andi Djemma Menuju PTN: "Tak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan. Universitas Andi Djemma terus berbenah diri, melakukan segenap usaha dan upaya untuk menjad..."

Universitas Andi Djemma Menuju PTN

Tak ada kata terlambat untuk  sebuah perubahan. Universitas Andi Djemma terus berbenah diri, melakukan segenap usaha dan upaya untuk  menjadi Perguruan Tinggi Negeri kebanggaan di Tana Luwu.
***


Universitas Andi Djemma sudah sangat layak berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Selain di dukung potensi calon mahasiswa yang tersebar di tiga kabupaten dan satu kota. Unanda secara politik telah mengantongi dukungan dari eksekutif dan legislative se-Tana Luwu.

Hal lain yang mendasari Universitas Andi Djemma layak menjadi sebuah Perguruan Tinggi Negeri dengan melihat jarak tempuh yang begitu jauh antara Makassar dan Palopo. Lulusan SMA, SMK, MAN yang mau mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri di Makassar harus menempuh jarak sekitar 350 KM dengan waktu paling cepat 8 jam. Jarak tempuh yang begitu jauh dan melelahkan itulah yang menjadi salah satu pertimbangan dengan mendirikan sebuah Universitas Negeri di Palopo. Yang tak kalah pentingnya, adalah pemerataan distribusi Perguruan Tinggi Negeri yang selama ini masih terpusat di Makassar.  Rektor Universitas Andi Djemma, Prof.Dr.H.Lauddin Marsuni,S.H.,M.H melihat potensi itu besar pada Universitas Andi Djemma.

Terus Berbenah

Selaku Rektor, Prof.Dr.Lauddin Marsuni,SH.,MH., harus bekerja ekstra keras mewujudkan Universitas Andi Djemma sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Berbagai perbaikan di segala bidang telah di lakukan, mulai dari pembenahan infrastruktur dan manajemen tata kelola kampus meliputi sarana dan prasarana perkuliahan, pembukaan fakultas baru, regulasi tentang: akademik, keuangan, kepegawaian, kemahasiswaan, penelitian, pengabdian pada masyarakat serta pengembangan dan penjaminan mutu. Hal ini semua tidak luput dari peran seluruh  civitas akademika Universitas Andi Djemma dalam mempercepat  proses perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri.

Kesiapan sarana dan prasarana misalnya, pihak Unanda telah menambah kursi baru sebanyak 336 buah, dan pembangunan 3 ruangan kelas baru di kampus utama yang nantinya ada di lantai lantai tiga. Selama ini kampus utama di seputaran jalan Sultan Hasanuddin masih berlantai dua. Tidak lama lagi akan berlantai tiga karena saat ini masih dalam proses pembangunan.

Sejumlah mahasiswa menilai penyediaan sarana dan parasarana perkuliahan sangat penting jika Unanda serius menjadi PTN.  Hampir semua mahasiswa di kampus ini mengharapkan perealisasian sarana dan prasarana perkuliahan. ''Seharusnya Unanda ini lebih merespon  sejumlah keluhan dan menindak lanjutinya.  Sebab seperti yang kami alami selama ini, selain ruang kelas dan kursi yang sangat kurang, juga dosen perlu lebih aktif serta lebih terbuka memberikan ruang kordinasi dan komunikasi kepada mahasiswa,'' ujar seorang mahasiswa Fisipol yang ditemui TO CIUNG.

Sekedar diketahui bahwa saat ini, pihak Unanda telah menyiapkan rencana mega proyek  pembangunan Gedung Rektorat berlantai 12 yang akan di bangun di lokasi baru Universitas Andi Djemma. Gambaran mega proyek Gedung Rektorat ini sudah bisa dilihat Marketplan-nya.

Selain itu, penambahan staf administrasi dan tenaga dosen juga dilakukan dengan jumlah yang signifikan untuk mendukung proses administrasi dan belajar mengajar di kampus. Tentu  saja perubahan tersebut  berpengaruh terhadap beban biaya gaji setiap bulannya yang mengalami peningkatan hingga 300 persen. Meningkat dari 13.8 juta perbulan menjadi 53 juta lebih perbulan.  ''Semua itu kami lakukan demi untuk mencapai peningkatan secara optimal kearah yang lebih baik,'' kata Rektor Prof. Dr.Alauddin Marsuni,SH.,MH ketika ditemui di ruang kerjanya.

Salah satu indicator kemajuan yang dicapai Unanda belakangan ini, adalah adanya peningkatan jumlah mahasiswa dan penambahan fakultas baru. Sebelumnya, Kampus Perjuangan Wija To Luwu ini hanya membina 6 fakultas dengan jumlah mahasiswa 1.097 orang saja. Kemudian tahun 2010, sejak dibukanya fakultas baru, yaitu Fakultas Hukum maka secara otomatis mengalami peningkatan mahasiswa menjadi 1.511 orang. Sementara Fakultas Hukum sendiri menerima 53 orang mahasiswa. Jadi saat ini Unanda membina 7 fakultas dan 9 jurusan.

Memperbaiki Iklim Berlembaga

Perjuangan perubahan status Unanda, tak luput dari sorotan mahasiswa. Mereka menilai hal yang perlu diperbaiki sebelum berubah status adalah iklim lembaga kemahasiswaan. Jangan sampai kelesuan lembaga kemahasiswaan berlangsung lama. Hidup enggan mati tak mau. Jadi bagaimana menciptakan iklim berlembaga yang kondusif. Paling tidak, menghidupkan kembali kelembagaan mahasiswa sebagai organisasi internal kampus yang kritis dan mengedepankan intelektualitas dan keilmuannya. 

Arif yang juga mahasiswa Fisipol mengatakan, selama ini pembentukan dan pembinaan kelembagaan mahasiswa tampak terlihat pakum dan sarat mati suri kepengurusannya.  ''Apakah ini yang harus dijadikan kebanggaan oleh para mahasiswa Unanda? Oleh sebab itu, sebelum berubah status dengan status menjadi perguruan tinggi negeri, sebaiknya mari kita lakukan pembenahan internal secara kongkrit dan obyektif. Sebab, apalah arti sebuah nama bila itu hanya sebatas slogan retorika belaka ? '' katanya menilai kondisi lembaga kemahasiswaan di Unanda. 

Era sekarang ini, sambungnya, tingkat pola pikir manusia semakin kritis dan selalu ingin melihat fakta secara otentik. Maka dari itu, selaku civitas akademika mari kita menjadi pionir-pionir panutan akan terciptanya nilai-nilai empati kepada orang lain melalui kreatifitas secara obyektif.   

Menanggapi hal tersebut, Kabag Kemahasiswaan Abd.Rahman Nur,SH., mengatakan pihak kampus akan merespon positif lahirnya inovasi mahasiswa yang berorientasi pada pengembangan potensi  mahasiswa. Menurutnya, kelembagaan mahasiswa adalah bagian yang terintegrasi dari kehidupan di kampus. ''Tidak lengkap rasanya kehidupan di kampus tanpa kehadiran lembaga kemahasiswaan. Silakan berbuat yang positif untuk pencitraan Unanda dan mahasiswa itu sendiri,'' katanya mengimbau para aktivis lembaga kemahasiswaan untuk memacu diri dan mengembangkan potensinya.  

Demikian pula dengan Rektor Prof. Lauddin Marsuni,SH.,MH., tidak menjadi alergi dengan kritikan dari mahasiswa. Justru guru besar hukum ini menilai mahasiswa yang berani melontarkan kritik yang membangun patut dijadikan teladan.  ''Untuk mencapai hakikat daripada sebuah keberhasilan, sejatinya harus melalui proses terjadinya kontrol sosial sebagai wujud terciptanya prinsip-prinsip demokrasi,'' ungkapnya kepada TO CIUNG.

Panitia Terus Berupaya


Sejauh ini usaha perubahan status menjadi Pergururan Tinggi Negeri sudah menunjukkan titik terang. Kepanitiaan  khusus yang mengurusi perubahan status ini juga sudah di bentuk dan telah mengajukan beberapa proposal di antaranya kepada: Direktur Kelembagaan Dikti, Menteri Pendidikan RI, Komisi X DPR RI, Ketua Pembina Kerukunan Keluarga Luwu Raya serta Gubernur Sulawesi Selatan dan sudah mendapat dukungan penuh.

Menurut Irman Halid,ST.,M.Si., yang juga Sekretaris Panitia Perubahan Status Universitas Andi Djemma, panitia terus berkonsolidasi semua pihak. Sejumlah pihak telah memberikan rekomendasi perubahan status Universitas Andi Djemma, mulai Bupati dan Walikota, serta Ketua DPRD se-Tana Luwu sampai dengan rekomendasi Gubernur Sulsel dan Ketua DPRD Sulsel.

Sampai saat ini, tahapannya sudah sampai pada pengajuan surat permohonan Audiensi ke Menteri Pendidikan dan Komisi X DPR RI. Rencananya audiensi ini akan melibatkan Gubernur, Ketua DPR, Bupati, Walikota dan Ketua DPR se- Kabupaten/Kota.

Lepas dari semua itu, layak tidaknya Universitas Andi Djemma menyandang predikat Negeri itu tergantung dari kita semua sebagai tonggak pembangunan Unanda kedepan. Setidaknya kita dapat memberikan kontribusi positif dalam mencapai cita-cita luhur Unanda. Hal  ini jelas di sampaikan oleh Dekan Fakultas Tehnik, Ir Musafir Turu,M.Sc., kita sebagai putra daerah harus sepenuhnya berjuang mengambil peran dalam perubahan status itu, sebab dengan perubahan status itu tentunya nanti akan tercipta lingkungan akademis yang handal di Universitas Andi Djemma sehinnga SDM yang di hasilkan dapat bekompetensi dengan SDM dari perguruan tinggi negeri lainya. ''Dengan menghasilkan SDM yang berkualitas itulah juga yang nantinya akan membangun Luwu kedepan,'' katanya.


Mari Dukung Bersama


Rektor Prof Lauddin Marsuni,SH.MH., selalu optimis untuk mewujudkan sebagai PTN meski berbagai kendala dan tantangan harus dihadapinya. Ibaratnya,  semua siap untuk dilaluinya walaupun harus dengan menerjang badai. Oleh sebab itu, katanya, semua pihak perlu mengetahui dan memahami kehadiran Unanda sebagai salah satu perguruan tinggi yang dapat menjadi cermin untuk mengetahui watak dan karakteristik masyarakat Luwu pada umumnya, khususnya di civitas akademika Unanda sendiri.

Staf ahli DPRD Propinsi dan beberapa kabupaten/kota di Sulsel ini menegaskan, salah satu tolak ukur bahwa orang Luwu yang mendapat julukan predikat sebagai TO CIUNG atau TO Accana Luwu  (Orang Pintarnya Luwu) kedepan dapat diaktualisasikan di Universitas Andi Djemma. Kampus ini berorientasi pada pembentukan sosok mahasiswa teladan yang mampu menunjukkan jati diri  bagi generasi pewaris orang berjulukan TO CIUNG.  Semua itu menjadi semangat  perjuangan hingga ke tingkat pusat agar mendapat respon baik oleh pihak Direktur Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI) untuk perubahan status dari PTS menjadi PTN.

''Karena itu, melalui pembenahan tersebut diharapkan agar tercipta keseriusan melaksanakan tugas masing-masing. Harapan kami, mari kita saling memahami dan mendukung untuk beraktifitas secara serius. Bagi para mahasiswa agar melakukan aktifitas perkuliahan secara disiplin. Begitu pula perangkat Akademika (Dosen dan Staf), saya tidak akan segan-segan melakukan tindakan sangsi tegas.  Bahkan memberhentikannya kalau perlu, sebab saya mengangkatnya bukan untuk main-main melainkan untuk didukung. Namun bila tidak mau mendukung, apa susahnya untuk memberhentikannya,'' kata Rektor Prof Lauddin Marsuni, sembari  mengimbau,''Demi Unanda, mari kita menjadi teladan untuk dicontoh dan menjadi panutan public.''

Dari usaha dan upaya yang di lakukan ini, segenap civitas akademika yang berharap dan berdo'a agar cita-cita luhur ini dapat terwujud. Tentunya juga kita sebagai pionir-pionir pembangunan Universitas Andi Djemma harus terus berjuang mendukung cita-cita luhur ini. (TIM TO CIUNG)